Ketika
aku
masih
muda
serta
bebas
berpikir
dengan khayalanku,
aku
bermimpi
untuk
mengubah
dunia
Seiring
dengan
bertambahnya
usia
dan
kearifanku,
Kudapati
bahwa
dunia
tidak
kunjung
berubah,
maka
cita-cita
itupun
kupersempit
dan
kuputuskan
untuk
hanya
mengubah
negeriku.
Namun tampaknya itu pun tiada hasilnya.
Ketika
usia
senja
mulai
kujelang,
lewat
upaya
terakhir
yang penuh
keputusasaan,
kuputuskan
untuk
mengubah
murid-muridku
dan
keluargaku,
orang-orang
yang paling dekat denganku.
Namun
alangkah
terkejutnya
aku, mereka
pun tak
kunjung
berubah
Kini,
sementara
berbaring
di tempat
tidur
menjelang
kematianku, baru
kusadari
Andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku sendiri,
maka lewat memberi contoh membaca setiap hari sebagai panutan, mengembangkan literasi sebagai pijakan, dan menjadi contoh budi pekerti sebagai teladan
mungkin murid-murid dan keluargaku bisa kuubah,
Berkat inspirasi dan dorongan mereka,
kemudian aku menjadi mampu memperbaiki negeriku
dan
siapa
tahu,
bahkan
aku
juga
bisa
mengubah
dunia.
cf. An Anglican
Bishop (1100 A.D), as writen in the crypts of Westminter
Abby
(Quoted & published by House
of Ideas, 1997)
No comments:
Post a Comment