JAKARTA - Kepala Pusat Penilaian
Pendidikan (Kapuspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdibud) Nizam mengatakan, peserta Ujian Nasional (UN) harus
membudayakan malu ketika berbuat curang.
"Berintegritas sama halnya dengan malu dalam berbuat curang. Peserta
UN harus malu ketika mengerjakan soal ujian berbuat curang atau tidak
percaya dengan kemampuan dirinya sendiri," ujar Nizam di Jakarta, Selasa
(10/5/2016), seperti dikutip Antara.
Prestasi sebaik apapun, akan percuma jika tidak dilandasi dengan
integritas atau kejujuran. Jika tidak dilandasi integritas, Nizam
menyebut bahwa hal itu merupakan prestasi palsu.
"Percuma, kalau nilainya tinggi tetapi tidak berintegritas," kata Guru Besar Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada tersebut.
Nizam menyebut, perlu ada upaya bersama untuk membangun mentalitas anticurang atau mentalitas berintegritas.
"Sejak dini kita harus menanamkan kepercayaan diri dan menghargai karya sendiri," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan
mengumumkan nilai rerata UN tingkat SMA pada 2016 mengalami penurunan
dari tahun sebelumnya.
"Secara keseluruhan nilai rerata UN tingkat SMA/MA negeri dan swasta
mengalami penurunan. Pada tahun sebelumnya, nilai rerata sebanyak 61,29,
sementara pada 2016 nilai rerata hanya 54,78," ujar Mendikbud.
Dengan demikian, terjadi penurunan sebanyak 6,51 poin jika dibandingkan nilai rerata UN tahun sebelumnya.
Sementara, untuk hasil UN SMK mengalami penurunan sebanyak 4,45 poin atau dari 62,11 menjadi 57,66 pada 2016.
Sembari tersenyum, mantan Rektor Universitas Paramadina itu
menambahkan, penurunan tersebut disebabkan tingkat kejujuran yang
meningkat.
Semakin banyak sekolah yang menggunakan ujian nasional berbasis
komputer (UNBK), kisi-kisi UN yang tidak lagi rinci sehingga siswa harus
menguasai kompetensi, serta kemungkinan tingkat keseriusan yang
menurun.
Sumber : http://edukasi.kompas.com/read/2016/05/10/10060321/Kemdikbud.Peserta.UN.Harus.Malu.Berbuat.Curang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar