JOKOWI ITU MEMANG GILA ...
Oleh : Denny Siregar
Sejak awal pilpres 2014, saya sudah sangat yakin bahwa
pilpres ini termasuk pemilu berbahaya yang pernah diadakan di Indonesia.
Pilpres 2014 adalah pertarungan terbuka yang melibatkan
lobbi2 internasional dari dua kubu beaar negara2 yang bertikai di Suriah.
Prabowo dengan adiknya Hasyim berada di kubu gabungan antara negara arab dan
Amerika beaerta Eropa. Sedangkan Jokowi mengarahkan pandangannya ke arah China,
Iran dan Rusia.
Momen terberat adalah ketika Demokrat mengambil sikap licik
dengan berkata netral, tetapi sesungguhnya sedang membuka kertas pemisah dua
ikan cupang yang siap beradu. Untungnya NU tidak kalah sigapnya dengan
menyebarkan dukungan kepada kedua kubu untuk meredam bentturan keras yg mungkin
terjadi.
Dan... entah keajaiban apa yang membuat Jokowi menang,
mengingat negara kita dikuasai penuh oleh perompak berbaju kapitalisme. Bisa
dibilang itu sebuah keajaban mengingat siapa sih sebenarnya Jokowi, yang mampu
menggerakkan langkah2 kaki mereka yang biasanya berat menuju kotak suara,
sekarang bahkan di luar negeri pun, rela antre untuk memberikan suaranya ?
Begitu Jokowi memimpin, perang pun digelarlah....
Panglima laut Menteri Susi langsung membangkrutkan sejumlah
besar perusahaan2 ikan di negara2 yang banyak bergantung pada hasil ikan
Indonesia. Susi menyelamatkan harta negara lebih dari 120 triliun per tahun
dari pencurian ikan. Wajar saja ketika ia sempat di isukan menolak uang suap supaya
mumdur sebeaar 5 triliun rupiah. Thailand merana. Malaysia meringis perih.
Jepang kelabakan. Perang besar yang dilakukan Menteri Susi hanya bisa dilakukan
oleh orang yg punya integritas tinggi dan sudah selesai dengan dirinya sendiri
Srikandi Menlu Retno langsung merancang gerakan perlawanan
terhadap kemunafikan megara arab dalam "membela" Palestina.
Pelantikan konsul di Ramallah yang dihalang2i Israel, menunjukkan Indonesia
sulit diremehkan. Belum lagi kemesraan Indonesia - Iran dalam menggalang dukungan
untuk mengembalikan pengelolaan Kabah dr tangan Arab Saudi ke tangan Organisasi
Kerjasama Islam atau OKI.
Pembelian pesawat Sukhoi dari Rusia menunjukkan dimana
posisi kita berada. Itu sama saja menampar Amerika secara langsung. Udara kita
di sterilkan dari pesawat asing dengan perintah tembak di tempat siapapun yg
melanggar.
Pelabuhan terbesar sedang dibangun untuk melawan pelabuhan
tersibuk di ASEAN, milik Singapura. Ketika waktu bongkar muat sudah setara
efisiennya dengan Singapura, maka goyahlah perekonomian negara itu. Belum lagi
ketika UU tax amnesty keluar yang akan menyerap ribuan triliuan rupiah dana yg
di parkir di luar negeri masuk ke Indonesia. Singapura bulak balik harus ke on
clinic untuk memeriksakan kesulitannya ereksi.
Kenapa ? Karena ketika itu semua di miliki Indonesia, peta
penguasaan ekonomi ASEAN bahkan sampai Asia Pasifik akan berada di tangan
Indonesia, sekian tahun ke depan. Singapura akan tenggelam. Dan ini PBB yang
bilang....
Begitu banyak perang yang dilakukan pemerintah sekarang
dalam membelokkan kapal besar ini kembali ke arah yang benar sesudah sekian
lama di lumpuhkan.
Apakah kebangkitan ini tanpa resiko ? Tentu beresiko
besar-lah...
Indonesia akan terus di lumpuhkan dengan isu2 sektarian
melalui dana2 yang disalurkan melalui Pesantren2, masjid2 sampai ormas2.
Dibuatlah terus supaya kita ini ribut ma saudara, supaya kita berantem dan
lemah kehabisan tenaga. Dengam begitu kita sulit fokus memajukan negara. LSM2
di gaji tinggi, pakar2 politik dan ekonomi di wawancara untuk memberikan
informasi yg menyesatkan dan melemahkan mental.
Siapa yang bermain disana ? Ya negara2 yang kepentingannya
terganggu mulai dari Singapura sampai Saudi, dimana di baliknya ada Amerika dan
sohib2nya.
Jadi kenapa saya bilang bahwa Jokowi itu gila ? Karena ini
perang besar dengan resiko sangat besar. Indonesia melawan banyak negara.
Seperti singa terluka yang dikelilingi segerombolan serigala dalam pertarungan
yang tidak seimbang, tapi toh masih bisa bertahan.
Jokowi bisa saja berlaku seperti sang mantan dengan
pencitraan yang memuakkan berbie dalam memimpin. Yang penting semua tenang,
nyaman dan gemuk2 Anehnya, Jokowi malah memilih bertarung dengan ganas sehingga
lawan-pun segan padanya.
Jadi, apa yang membuat saya harus tidak mengangkat secangkir
kopi untuknya ? Sudah berapa lawan yang ia jungkalkan selama periode setahun
lebih ia memimpin ? Buset, cuma dalam setahun lebih ?
Jokowi bisa bernafas sedikit lega karena fokus serangan
sekarang sudah banyak beralih ke Ahok Ahok memang pengalih perhatian yang
bagus. Ia bergerak dengan gayanya, supaya para serigala lapar itu fokus
kepadanya, tidak fokus kepada Jokowi .
Jokowi itu memang gila..
Segila saya yang sejak awal menulis langkah2nya ,
mengamatinya, merangkumnya, mencoba menyampaikan pesan2 tersembunyinya.
Sumber : http://www.banglaban.com/2016/05/ulasan-politik-denny-siregar-yang.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar